PEMERINTAH tengah fokus memulihkan kondisi masyarakat yang terdampak bencana banjir di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat.
Sesuai instruksi Presiden RI Prabowo Subianto, negara harus hadir dan membantu masyarakat bangkit dalam situasi seperti ini.
Seluruh jajaran kementerian dan lembaga, TNI, Polri, dikerahkan untuk memastikan tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat di masa tanggap darurat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kebutuhan dasar yang menjadi prioritas untuk didistribusikan ke masyarakat terdampak bencana, di antaranya adalah sembako, makanan siap saji, obat-obatan, tenda, selimut.
Hingga saat ini, lebih dari 500 ribu ton bantuan telah dikirimkan pemerintah untuk masyarakat di wilayah-wilayah yang terisolasi akibat terputusnya jalur transportasi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, menyampaikan hal itu dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).
“Pemerintah terus memastikan kelancaran pengiriman layanan dasar ke seluruh wilayah bencana. Kita telah mengirimkan lebih dari 500.000 ton bantuan dari berbagai pihak.”
Baca Juga:
Dalam 3 Hari Pascabencana, Listrik Banda Aceh Normal Total dan Terhubung Lagi ke Sistem Sumatera
“Baik itu paket sembako, makanan siap saji, obat-obatan, tenda, selimut serta bantuan langsung lainnya untuk warga terdampak. Termasuk untuk daerah yang jalur aksesnya terputus,” katanya.
Dalam beberapa hari terakhir, struktur komando terus diperkuat untuk memastikan kelancaran distribusi logistik.
Pesawat angkut A-400 diterjunkan untuk mobilisasi logistik berskala besar.
Lebih 50 helikopter milik TNI, Polri, dan BNPB juga digunakan untuk menjangkau wilayah-wilayah terisolasi.
Baca Juga:
OMOWAY Resmikan Kantor Pusat Regional 10 Lantai, Akselerasi Pergeseran Smart 3.0 Kendaraan Roda Dua
SEG Solar Mulai Bangun Pabrik Ingot dan Wafer Berkapasitas 3 GW di Indonesia
Pesawat angkut CN-295 dan C-130 J Hercules milik TNI AU turut dikerahkan.
Pesawat-pesawat tersebut telah mengirimkan bantuan logistik ke beberapa wilayah terisolasi seperti Aceh Tamiang dan Langsa.
“Didukung juga oleh pengiriman logistik melalui jalur laut dengan kapal angkut TNI AL.”
“TNI, Polri dan instasi pemerintah yang lain juga telah mendirikan posko logistik, posko kesehatan, dan dapur lapangan di lokasi-lokasi yang dibutuhkan,” Pratikno menerangkan.
Dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyalurkan makanan untuk para warga terdampak bencana.
BUMN bergerak cepat untuk membuka layanan publik seperti telekomunikasi, bahan bakar minyak (BBM), dan kelistrikan.
Baca Juga:
PBNU Fokus untuk Kemanusiaan, Pejabat Ketua Umum Baru Salurkan Rp2 Miliar untuk Bencana Sumatera
“Targetnya dalam 100 hari dan dalam satu tahun, publik dapat mengawasi capaian secara terukur.
“Fokus pemerintah bukan hanya membagi bantuan logistik seperti beras dan mie instan.”
“Tetapi menjaga semua warga agar punya harapan untuk membangun kembali kehidupan,” tutup Pratikno.****









