100+ Rumah Terdampak Banjir di Agam: Warga Butuh Hunian Sementara, Air Bersih Masih Terbatas

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 5 Desember 2025 - 15:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Puluhan pengungsi di pos pengungsian Nagari Aia butuh rumah sementara untuk tinggal. (Dok. Tim Media Prabowo)

Puluhan pengungsi di pos pengungsian Nagari Aia butuh rumah sementara untuk tinggal. (Dok. Tim Media Prabowo)

BANTUAN seperti makan, minum, dan tempat pengungsian disediakan cepat oleh pemerintah untuk warga terdampak bencana di wilayah Sumatera dan Aceh.

Neng Hartati (48), korban terdampak banjir asal Nagari Salareh Aia, Kabupaten Palembayan, Agam, Sumatera Barat, pun merasa cukup dengan logistik yang tak henti-hentinya mengalir untuk tempat pengungsian.

Namun, kini Neng dan puluhan pengungsi lain di pos pengungsian Nagari Salareh Aia butuh rumah sementara untuk tinggal.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seminggu di posko pengungsian, dia harus berdesakan dengan pengungsi lain.

“Penginnya dibikinkan rumah sementara dulu. Kalau bisa direlokasi ke tempat yang aman. Di posko ini banyak orang, ada anak-anak, bapak-bapak.”

“Kami berharap Bapak Presiden (Prabowo Subianto) bisa membantu,” kata Neng di lokasi pengungsian, Kamis (4/12/2025).

Selain itu, Neng yang rumahnya rusak terhantam banjir, juga kesulitan mengakses air bersih.

“Sumur bor hanya ada di rumah sebagian tetangga. Kami numpang saja,” tutur Neng.

Neng Hartati adalah satu dari ratusan warga yang rumahnya terdampak banjir di Palembayan yang terjadi pada Kamis (27/11/2025).

Dia bercerita, sore itu sekitar pukul 17.00 WIB, air deras tiba-tiba mendekat dari arah belakang permukiman rumahnya.

Dalam hitungan detik, perempuan yang lahir dan besar di Nagari Salareh Aia itu harus berlari menuju tempat berlindung, sekitar empat rumah dari kediamannya.

“Airnya besar sekali, gemuk. Kami sudah jatuh-jatuh semua. Cuma bisa berlindung di belakang dapur rumah orang,” kata Neng.

Arus air terus membesar. Warga yang tengah berupaya menyelamatkan diri tak sanggup lagi bergerak jauh.

Mereka akhirnya berpegangan pada dinding dapur dan menunggu air mereda. Namun, hujan kembali turun, air kembali pasang.

Neng bersama sembilan orang lainnya terpaksa naik ke loteng rumah warga dan berdiam di sana hingga pukul 20.00 WIB.

“Kami terdampar sepuluh orang. Gelap, air di bawah masih deras, lampu mati. Cuma senter saja yang dipakai,” ujarnya.

Dalam keadaan mencekam itu, anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun terpisah darinya. Anak itu terseret arus bersama empat temannya.

Neng sempat berusaha mengejar, namun terhalang kayu-kayu besar yang dibawa aliran banjir.

“Alhamdulillah, kelimanya selamat. Saya baru ketemu anak saya pukul 22:00 WIB di posko,” ucapnya.

Setelah air surut, warga menunggu bantuan datang. Keluarga dari Pasaman kemudian tiba dan membantu mereka berjalan keluar melalui lumpur hingga mencapai jembatan dan lokasi aman lainnya.

Neng baru menengok rumahnya pada Rabu (3/12/2025) atau enam hari setelah kejadian. Sebagian rumahnya sudah tertimbun lumpur, termasuk dua mobil yang terparkir di dalamnya.

“Hati saya hancur. Rumah sudah tertinggung lumpur. Tidak ada lagi yang bisa diselamatkan,” katanya.

Di posko, ia sudah tinggal selama satu minggu. Rasa trauma masih membekas.

Suaminya yang bekerja di pabrik sawit mendapat izin khusus untuk mengurus keluarga setelah rumah mereka dinyatakan rusak total.

Neng mengaku sudah tidak bisa lagi tinggal di rumahnya saat ini walaupun nantinya bisa diperbaiki karena masih trauma.****

Follow WhatsApp Channel delapannews.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Korporasi Pertamina Kerahkan 7 Relawan dan Truk 7.000 Liter Air untuk Pulihkan Puskesmas Rantau Aceh Tamiang
Stephanus Slamet Budi Raharjo Mundur dari AMDI per 8 Desember 2025, dari Organisasi Media ke Fase Baru
PBNU Fokus untuk Kemanusiaan, Pejabat Ketua Umum Baru Salurkan Rp2 Miliar untuk Bencana Sumatera
Kunjungan Prabowo ke MAN 1 Langkat: Sholawat Menggema, Presiden Peluk Anak Pengungsi dan Cek Logistik
Kunjungi Daerah Bencana, Presiden Prabowo Pastikan Energi, Pangan, hingga Cuaca Aman Jelang Nataru 2025
Puluhan Pengungsi Sambut Prabowo di Langkat, Presiden Tinjau Langsung Posko BPBD dan Kondisi Anak-Anak
Prabowo Sambangi Posko Pengungsian Langkat, Soroti Air Bersih dan Perbaikan Tanggul Pascabanjir
Prabowo Kunjungi 4 Wilayah Terdampak Bencana di Sumatera, TNI–Polri Jadi Garda Terdepan

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 07:52 WIB

Stephanus Slamet Budi Raharjo Mundur dari AMDI per 8 Desember 2025, dari Organisasi Media ke Fase Baru

Senin, 15 Desember 2025 - 07:14 WIB

PBNU Fokus untuk Kemanusiaan, Pejabat Ketua Umum Baru Salurkan Rp2 Miliar untuk Bencana Sumatera

Sabtu, 13 Desember 2025 - 19:58 WIB

Kunjungan Prabowo ke MAN 1 Langkat: Sholawat Menggema, Presiden Peluk Anak Pengungsi dan Cek Logistik

Sabtu, 13 Desember 2025 - 19:48 WIB

Kunjungi Daerah Bencana, Presiden Prabowo Pastikan Energi, Pangan, hingga Cuaca Aman Jelang Nataru 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 - 18:37 WIB

Puluhan Pengungsi Sambut Prabowo di Langkat, Presiden Tinjau Langsung Posko BPBD dan Kondisi Anak-Anak

Berita Terbaru